Buruknya Infrastruktur Jembatan di Kolaka Timur Sultra Hingga Sebabkan Korban Jiwa

Dua jembatan di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara yang mengakibatkan korban jiwa. (Foto: Handover).

KLIKSULTRA.ID, KOLTIM – Buruknya infrastruktur jembatan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara menuai sorotan.

Teranyar, sebuah mobil pickup hanyut di sungai saat seberangi jembatan ambruk di Desa Alaha, Kecamatan Ueesi, Senin (4/3/2024) kemarin.

Hanyutnya mobil milik warga itu pun sempat terekam video amatir berdurasi 35 detik dan beredar di media sosial.

Jembatan ini merupakan jalur utama di Kecamatan Ueesi yang menghubungkan Desa Alaaha, Desa Tongauna dan Desa Puurau.

Tampak dalam video itu sang supir coba melewati jembatan tersebut malah terperosok dan hanyut di sungai.

Rusak Sejak 2021

Informasi yang dihimpun media ini, jembatan tersebut telah rusak sejak 04 Oktober 2021 lalu.

Hal tersebut diungkap tokoh masyarakat Kecamatan Ueesi, Wasiruddin yang menyebut kerusakan awalnya disebabkan mobil pengangkut kayu ilegal yang melintas dan mengangkut muatan yang melebihi batas beban.

“Sudah satu tahun lebih berjalan, belum ada gerakan dari pemerintah desa atau pemerintah kecamatan untuk memperbaiki jembatan. Akibatnya, aktivitas transportasi di tiga desa terhambat dan (kami nilai) masalah ini dianggap (mereka) sepele, padahal (kondisi ini sama dengan) mengorbankan masyarakat,” kata Wasiruddin dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Pada Senin (4/3/2024) dini hari kemarin, jembatan yang memiliki panjang 40 meter dan terbuat dari kayu ini kembali rusak akibat diterjang arus sungai.

Kepala BPBD Koltim, Dewa Made Ratmawan mengatakan, jembatan semi permanen tersebut sebelumnya telah direhabilitasi pada tahun 2023 karena mengalami kerusakan serupa.

Menurutnya, jembatan tersebut seharusnya dibuat permanen karena material kayu yang digunakan saat ini tidak cukup kuat untuk menahan tekanan arus deras dari hulu.

“Pemkab Koltim telah mempertimbangkan langkah jangka panjang untuk membuat jembatan tersebut permanen. Namun, hal ini memerlukan upaya yang besar mengingat keterbatasan anggaran pemda,” jelasnya dikutip dari laman Sindonews.com, Selasa (5/3/2024).

Jembatan Gantung Sebabkan Dua Warga Tewas

Bergeser ke Kecamatan Tinondo, Kolaka Timur juga terdapat jembatan yang sebelumnya menyebabkan korban jiwa dari warga.

Pada akhir tahun 2023 lalu tepatnya Minggu (3/12/2023) sekira pukul 11:20 WITA, dua warga Kecamatan tersebut tewas saat sedang memperbaiki jembatan itu setelah tali sling jembatan putus.

Dua orang warga yang meninggal bernama Sahar (45), warga Dusun 5 Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo yang berprofesi sebagai petani dan Ambo Ala (55) warga Dusun 6 Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo, Kolaka Timur.

Sementara itu, 8 orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Kolaka.

Kapolres Kolaka Timur, AKBP Yudhi Palmi DJ menduga penyebab jembatan gantung itu putus karena faktor sudah tidak layak pakai.

Pasalnya, umur jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun sudah mencapai 13 tahun yang dibangun lewat program PNPM.

“Pekerjaan gotong royong warga saat melakukan perbaikan jembatan gantung atas inisiatif pemerintah desa melalui swadaya, karena jembatan tersebut satu-satunya jalan penghubung dua Dusun yakni Dusun 5 Lamoare dan Dusun 6 Peroa Desa Ameroro,” ujarnya dikutip dari laman Kompas.com.

Selain dua jembatan diatas, dalam kurun waktu 2020-2023 tercatat ada sekira lima peristiwa rusaknya jembatan di Kabupaten Kolaka Timur diberbagai kecamatan. (*)