KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa pada Kamis (3/2/2023) memaparkan sejumlah capaian dalam memimpin Kabupaten Konawe selama dua periode.
Pemaparan disampaikan orang nomor satu Konawe saat pemaparan kegiatan pembangunan 10 tahun Kabupaten Konawe di Hotel Nugraha.
Ia mengatakan keberhasilan membangun Kabupaten Konawe tidak lepas dari komitmen dan konsistensi semua pihak dalam eksekusi strategi yang mereka bangun bersama.
“Berawal dari filosofi sederhana yang sering saya sampaikan bahwa kita harus memastikan masyarakat bisa makan, ini merupakan komitmen yang signifikan untuk membangun kesejahteraan ekonomi. Menjaga kesehatan sekolah dan masyarakat kita berarti komitmen untuk membangun sumber daya manusia yang handal,” ujar Kery.
Apalagi menurutnya, filosofi itu dibentuk dalam langkah-langkah strategis.
Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengatakan, Konawe merupakan salah satu dari empat pilar penting.
“Selama menjabat gubernur, beliau ingin memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Sultra,” ujarnya.
Gubernur Kery menambahkan, dari niat tulus tersebut, pihaknya merancang visi dan misi Kabupaten Konawe yang menjadi cikal bakal cita-cita semua pihak untuk menjadikan Konawe cemerlang.
Berikut empat strategi yang dilakukan pemerintahan Bupati Kery dalam membawa kejayaan di Konawe:
- Pertumbuhan, strategi ini menekankan pada upaya berkualitas mendorong melalui upaya pertumbuhan ekonomi yang mendorong investasi pada sektor-sektor strategis daerah dan pemanfaatan potensi unggulan mewujudkan daya saing yang handal.
- Pemerataan, menekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah.
- Kemandirian, strategi ini didorong dalam rangka memacu kapasitas daerah dalam mewujudkan daya saing dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.
- Integratif, strategi mendorong pembangunan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan melibatkan peran bersama baik Pemda Konawe, Pemprov Sultra, pemerintah pusat dan swasta.
Kerry mengatakan, perkembangan tersebut terus berlanjut ketika ia menjabat dalam kondisi yang kurang ideal saat itu.
Pertumbuhan ekonomi bahkan turun hingga -7,86 persen, angka kemiskinan masih 16,58 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hanya mencapai tingkat IPM sedang yaitu 68,23.
Tingkat penyerapan tenaga kerja (TPAK) baru mencapai 65,06 persen, pendapatan per kapita penduduk baru sebesar 19,4 juta/penduduk/tahun yaitu hanya 1,6 juta/penduduk/bulan.
Dan Kabupaten Konawe masih termasuk dalam kategori daerah tertinggal.
“Dalam hal ini Pak Adil dengan Pengecualian (WDP), situasi pengelolaan di daerah masih kurang prinsip akuntabilitas yang baik,” ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar sangat masif untuk membuat masyarakat lebih mudah dijangkau, terutama di kawasan manufaktur.
Sehingga pada awal pemerintahan, menurut Gubernur Kery, pihaknya berkonsentrasi membangun desa dan baru dua tahun terakhir dilanjutkan dengan pembangunan kota Unaha. “Di bawah kepemimpinan kami, kami telah meningkatkan kualitas jalan sebesar 68,56 persen atau 537,5 km, dibandingkan sebelumnya, panjang jalan dalam kondisi baik hanya 31,5 persen atau 247,27 km, pembangunan sarana air minum 9.424, Plumbing 842, 37.502 meter . drainase.” Dia melanjutkan.
Penanggulangan 1500 rumah tidak layak huni (RTLH), revitalisasi Kota Unaaha seluas 2 hektar.
Selain itu, pembangunan infrastruktur pertanian terdiri dari 42 unit waduk, 436 jalan pertanian atau jalan sepanjang 87 kilometer, irigasi tersier 348 unit.
Selain itu, sebagai bagian dari pemerataan aksesibilitas, Kabupaten Konawe mendorong pembangunan BTS untuk layanan telekomunikasi di enam kecamatan yang sebelumnya belum ada sinyal telepon dan internet di enam kecamatan tersebut.
Bahkan, wilayah Routa berhasil dipercepat pembelian layanan listrik di PLN. “Dengan demikian, warga Routa yang belum berpengalaman dalam pelayanan listrik kini sudah mendapatkan pelayanan yang layak,” kata Gubernur Konawe dua periode itu.
Penghimpunan dana pembangunan tersebut memungkinkan Pemerintah Kabupaten Konawe mendorong proyek strategis nasional untuk membangun Bendungan Ameroro Dua dan Bendungan Pelosika.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan jangka panjang.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Konawe memberikan Beasiswa Pengembangan Bidang Pendidikan melalui hibah S1, S2, dan S3 yang memfasilitasi lulusan sekolah usia dini dengan program Paket A, B, dan C.
Total ada 560 unit untuk kegiatan renovasi sekolah dan 182 unit untuk IT support. Pembangunan 275 unit PAUD, perolehan tenaga pendidik dimana pada tahun 2013 hanya terdapat 207 guru TK.
Tahun 2022 akan ada 583 guru, guru SD tahun 2013 hanya 1639 guru. Tahun 2022 sebanyak 2.228 guru, tahun 2013 hanya 557 guru sekolah menengah, tahun 2022 sebanyak 991 guru.
Dibidang kesehatan, peningkatan signifikan dapat disaksikan dimana telah membangun BLUD RSUD menjadi rumah sakit rujukan yang telah mendapat akreditasi paripurna.
Pemerintah Kabupaten Konawe juga membangun dan merenovasi 24 dari 29 Puskesmas yang ada.
“Kami juga telah memberikan mobil ambulans ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Konawe dan memberikan fasilitas pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu,” kata Gubernur Kery.
Perhatikan bahwa J Robert, Direktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bappeda), juga menghadiri presentasi tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Agnes Widiastuti, Presiden DPRD Konawe, Dr. Ardin, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr. Fernando
Pengurus PT VDNI dan PT OSS, beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Konawe, camat, lurah dan lurah se-wilayah Konawe. (*)
Artikel ini sebelumnya telah tayang di website kliknesia.id dengan judul ‘Ekspos Kinerja Pembangunan Daerah 10 Tahun Konawe, Bupati Kery Paparkan Sejumlah Keberhasilan Selama Memimpin’