Jokowi Minta KPU Ubah Format Debat Pilpres 2024

Avatar photo
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Instagram).

KLIKSULTRA.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa dengan debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung pada Minggu (7/1/2024) malam.

Menurutnya, debat tersebut tidak mendidik karena lebih banyak menyerang personal daripada menyampaikan visi dan misi.

Jokowi mengatakan, debat seharusnya menjadi ajang untuk mengedukasi masyarakat tentang program dan gagasan yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

“Debat yang saya lihat kemarin malam, saya kecewa sekali. Saya kecewa karena debat itu menghilangkan substansi visi seorang capres. Debat itu lebih banyak menyerang personal, lebih banyak menyerang hal-hal yang tidak penting,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara konsolidasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Jokowi menilai, debat yang saling serang personal tidak hanya merugikan paslon yang bersangkutan, tetapi juga merugikan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi yang akurat dan bermanfaat.

Ia mengkhawatirkan, debat seperti itu akan menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia.

“Debat yang seperti itu tidak mendidik, tidak memberikan informasi yang benar kepada rakyat. Debat yang seperti itu malah menurunkan kualitas demokrasi kita. Debat yang seperti itu malah membuat rakyat bingung dan tidak percaya kepada paslon yang ada,” tutur Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta KPU untuk mengubah format debat Pilpres 2024 yang akan datang.

Ia berharap, debat bisa lebih fokus pada isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat.

“KPU harus mengubah format debat yang ada. Debat harus lebih fokus pada isu-isu strategis, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, lingkungan, dan sebagainya. Debat harus lebih fokus pada solusi dan inovasi, bukan pada masalah dan hinaan,” tegas Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan paslon untuk menjaga etika dan sopan santun dalam berdebat.

Ia mengatakan, paslon harus saling menghormati dan menghargai sebagai sesama pemimpin bangsa. Ia berpesan, paslon harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

“Saya minta paslon untuk menjaga etika dan sopan santun dalam berdebat. Jangan saling menjelekkan, jangan saling mencaci, jangan saling memfitnah. Hormati dan hargai lawan debat sebagai sesama pemimpin bangsa. Jadilah contoh yang baik bagi rakyat,” pesan Jokowi. (*)