KLIKSULTRA. ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut situasi ekonomi tahun 2023 tidak akan mudah. Menurut Jokowi, Covid-19 belum berakhir, terbukti jumlah pasien Covid-19 di China, ekonomi terbesar dunia, meningkat sejak dibukanya lockdown. Presiden Jokowi meyakini situasi ekonomi tahun depan tidak akan mudah. Ia berharap semua pihak harus mengantisipasi kemungkinan pemilu. Situasi yang kita hadapi saat ini tidak mudah, kata Jokowi baru-baru ini dalam acara Indonesia Economic Outlook 2023 di Ritz Carlton Ballroom, Mega Kuningan, Jakarta. Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa situasi militer antara Rusia dan Ukraina belum berakhir. Di sisi lain, perang antar negara memanaskan geopolitik. Selain itu, pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan juga menimbulkan kekacauan di pasar keuangan. Indonesia telah merasakan dampak dari kondisi ini selama beberapa bulan terakhir. Rupee melemah karena fenomena dolar yang kuat dan pelarian modal asing secara besar-besaran dari pasar domestik. “Sangat sulit untuk memprediksi situasi. Sulit untuk menghitung dan sulit bagi kami untuk menggunakan kembali teori standar. Tidak semuanya berasal dari standar yang ada,” imbuhnya. Meski begitu, Jokowi tetap menilai Indonesia cukup positif meski sedikit di bawah 2022 berdasarkan lembaga internasional. “Memang benar kita tahu situasi yang sangat sulit,” pungkasnya.(*)
Presiden Joko Widodo Menyebut Situasi Ekonomi Tahun Depan Tidak Mudah
