Ketua KNPI Konawe jadi Narasumber Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan

Avatar photo
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Konawe, Ilham Syaputra Jaya saat menjadi narasumber dalam sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, Selasa (6/2/2024). (Foto: Istimewa).

KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Konawe, Ilham Syaputra Jaya, menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Konawe, di Aula Kantor Disdikbud Konawe, Selasa (6/2/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta, yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Konawe.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang bahaya kekerasan di satuan pendidikan, serta memberikan edukasi dan solusi untuk mencegah dan menangani kekerasan tersebut.

Ilham Syaputra Jaya yang juga merupakan alumni Universitas Lakidende (Unilaki) ini menyampaikan materi tentang peran pemuda dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.

Ia mengatakan, pemuda memiliki potensi dan tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan dan pembangunan di masyarakat.

“Kekerasan di satuan pendidikan adalah masalah yang serius dan harus segera ditangani. Kekerasan dapat merusak mental, fisik, dan masa depan generasi muda. Kekerasan juga dapat mengganggu proses belajar mengajar dan menciptakan suasana yang tidak kondusif di sekolah,” kata Ilham.

Ilham menambahkan, pemuda harus menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

Ia mengajak pemuda untuk bersikap aktif, kritis, dan kreatif dalam menghadapi kekerasan di satuan pendidikan.

Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan persaudaraan dalam membangun harmoni dan kedamaian di lingkungan pendidikan.

“Kami dari KNPI Konawe siap berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Disdikbud, sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk mewujudkan satuan pendidikan yang bebas dari kekerasan. Kami juga siap memberikan bantuan dan advokasi bagi korban kekerasan di satuan pendidikan,” ujar Ilham.

Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta, serta penyerahan sertifikat dan cinderamata. (*)