Sultra  

KNPI Konawe: Aroma Korupsi BPJS di RSUD Konawe Wajib Dituntaskan!

Avatar photo
Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan KNPI Konawe, Nikson Alexander, mendesak Polres Konawe untuk menuntaskan dugaan korupsi dana klaim BPJS di RSUD Konawe yang mencapai Rp20,8 miliar. (Foto: Istimewa).

KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Konawe menyoroti dugaan praktik korupsi di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Konawe.

Indikasi ini dinilai telah merugikan keuangan negara dan masyarakat.

Kasus ini mencuat berawal dari temuan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe yang mengungkapkan dugaan penyimpangan pengelolaan dana klaim BPJS Kesehatan.

Dalam rapat paripurna DPRD, Ketua Pansus H. Abdul Ginal Sambari, S.Sos., M.Si., membeberkan adanya potensi kerugian negara hingga Rp20,8 miliar.

“Ada utang sebesar Rp20,8 miliar yang sangat mencurigakan. Seharusnya utang itu sudah terbayar melalui dana klaim BPJS sebesar Rp18 miliar yang telah dibayarkan oleh pemerintah. Namun, dana tersebut tidak jelas keberadaannya,” ujarnya di hadapan anggota dewan.

Kata Nikson, pihaknya menduga adanya “permainan” di bidang keuangan Rumah sakit Konawe, yang sengaja untuk memperkaya diri sendiri.

“Apalgi kita tahu rumah sakit tersebut adalah rumah sakit yang mendapat bintang 4 dari kementerian kesehatan,” katanya.

“Saya selaku Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan KNPI Konawe ingatkan penyidik Polres untuk serius menangani kasus tersebut dan bisa membuka tabir korupsi di BLUD Konawe,” tegas Nikson Alexander yang juga merupakan aktivis di Kabupaten Konawe.

Nikson menegaskan bahwa kasus ini wajib dituntaskan dan pihaknya akan terus mengawal agar tidak ada pembiaran.

Ia juga menyoroti kondisi pelayanan di RSUD Konawe yang dinilai sangat memprihatinkan, mulai dari kebersihan hingga fasilitas seperti AC yang mati di beberapa tempat.

“Ini persoalan kemanusiaan,” tambahnya.

“Jadi harapan saya, penyidik jangan ada yang ditutupi, segera tuntaskan, ungkap,” pinta Nikson. (*)