Sultra  

Makna Hari Kartini Bagi Dua Jurnalis Wanita di Kabupaten Konawe

Avatar photo

KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April, adalah hari kelahiran Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan persamaan hak dan kesempatan bagi wanita.

Peringatan Hari Kartini di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menjadi momentum untuk merayakan keberhasilan dan kontribusi wanita dalam berbagai bidang, termasuk jurnalistik.

Jurnalis wanita di Kabupaten Konawe llfa dari Pikiran Rakyat.com  makna dihari kartini yakni membangkitkan rasa percaya diri dan rasa bangga, dengan meneladani tindakan ibu kartini  dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan dan laki- laki, menjadi seorang jurnalis  yang merupakan impiannya di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah profesi yang tepat.

Dimana, perempuan bisa menjadi juru kamera, editor, pimpinan redaksi, Pemililk Media, dan seorang penulis, bahkan Ketua lembaga organisasi profesi wartawan.

ia berharap Hari Kartini, wanita semakin dihargai dan di hormatii dalam khususnya  dalam menjalankan profesi jurnalistik.

“Saya berharap jangan lagi ada wanita yang dilecehkan dan diintimidasi khususnya profesi jurnalistik baik secara Verbal dan secara fisik, ” ujarnya.

Hari Kartini adalah Potret Perempuan masa kini, corong perjuangan bagi keluarga dan Pembangkit semangat generasi mendatang

Dalam dunia jurnalistik, Darinya, profesi bukan hanya sekedar mesin pencetak uang, tulisan bukan hanya sekedar diksi, tetapi di dalamnya membawa harapan dan semangat tinggi dalam sebuah perubahan.

Perempuan bukan objek, tetapi pelaku bagi perubahan itu sendiri.

Semangat Kartini adalah obor estafet kemajuan Wanita di Seluruh Penjuru Nusantara.

Jurnalis TribunnewsSultra.com Annisa Nurdiassa Makna Hari Kartini adalah “Potret Perempuan masa kini, corong perjuangan bagi keluarga dan Pembangkit semangat generasi mendatang”

Dalam dunia jurnalistik, Darinya, profesi bukan hanya sekedar mesin pencetak uang, tulisan bukan hanya sekedar diksi, tetapi di dalamnya membawa harapan dan semangat tinggi dalam sebuah perubahan.

Perempuan bukan objek, tetapi pelaku bagi perubahan itu sendiri.

Semangat Kartini adalah obor estafet kemajuan Wanita di Seluruh Penjuru Nusantara. (*)