Opini  

OPINI: Upaya Menangani Utang Indonesia yang Semakin Membumbung Tinggi

Penulis: Syahri Ramadhan (Mahasiswa Universitas Lakidende)

KLIKNESIA.ID – Indonesia adalah negara maritim yang terluas di dunia yang memiliki ribuan pulau terbentang dari sabang sampai merauke.

Indonesia juga dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang dimana kandungan mineral, logam, emas, dan rempah-rempah di dunia hampir kebanyakan berada di Indonesia

Tentunya hal tersebut bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan makmur di dunia, bukan saja soal kekayaan sumber daya alamnya tetapi kekayaan budaya dan tradisi yang masih lestari di Indonesia.

Namun, hal itu sangat berbanding jauh terbalik dengan apa yang dimiliki dengan kekayaan sumber daya alamnya. Indonesia masih saja melakukan proses utang kepada negara-negara lain, salah satunya Negara Cina.

Dikutip dari laman CNBC.com, Indonesia memiliki hutang yang menembus Rp7.554,25 triliun hingga 30 November 2022. Bertambah Rp57,55 triliun jika dibandingkan posisi utang pada Oktober 2022 yang sebesar Rp7.496,7 triliun.

Utang Indonesia tahun demi tahun yang semakin bertambah, memang betul bahwa utang Indonesia belum melewati rasio batas utang pemerintah yakni 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Tetapi, rasio utang Indonesia saat ini pada PDB adalah 38,65 persen.

Banyak faktor mengapa Indonesia mempunyai banyak utang:

1. Krisis Akibat Covid 19
2. Untuk Pembiayaan APBN
3. Persiapan Keuangan

Inilah yang menjadi alasan mengapa indonesia masih melakukan utang.

Jika sumber daya alam Indonesia dimanfaatkan secara baik mungkin pembiayaan APBN tidak perlu lagi dengan utang, hal ini mungkin sudah terpikirkan oleh para pemimpin bangsa ini hanya caranya saja untuk mengembangkan itu yang masih kurang.

Namun di balik itu juga dengan adanya proses utang, Indonesia mampu menangani pandemi Covid 19 dan memulihkan kembali lagi perekonomian di Indonesia.

Dengan meningkatkan kestabilan nilai tukar, karena biasanya utang meningkat dikarenakan nilai tukar yang tidak stabil sehingga baik utang pokok maupun bunga dapat meningkat secara fluktuatif.

Pemerintah harus selalu meningkatkan pemanfaatan pasar modal, Selain bermanfaat bagi investor dan emiten, pasar modal juga memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat, yaitu:

1. Lapangan kerja, menciptakan kerja atau profesi bagi masyarakat, baik sebagai pelaku pasar maupun investor.

2. Mendorong laju pembangunan, perusahaan yang mendapatkan pembiayaan dari pasar modal akan turun melakukan ekspansi sehingga mendorong pembangunan di pusat dan daerah.

Semangat gotong royong dapat menjadi solusi membangun negara dengan mulai mengurangi utang dan memiliki alternatif sumber keuangan lainnya selain dari pajak serta ekspor dan impor.