KLIKSULTRA.ID, KONUT – Beredar sejumlah video aksi saling serang antara dua kelompok di sebuah lokasi pertambangan di Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Video tersebut beredar sejak Sabtu (16/12/2023) lalu.
Informasi yang dihimpun, saling serang itu terjadi di Jetty PT Adhi Kartiko Pratama (PT AKP), Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara.
Di mana, saling serang itu melibatkan antara para pekerja dan masyarakat lingkar tambang.
Dalam video, tampak beberapa orang diantara kedua kelompok tersebut memegang senjata tajam (Sajam) yang diduga jenis parang sembari saling kejar mengejar.
Ketua Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah (P3D) Konut, Jefri menyebut, kerusuhan itu ditenggarai oleh konflik horizontal antara PT Kelompok Delapan Indonesia (PT KDI) dan masyarakat lingkar tambang.
“Dimana masyarakat lingkar tambang ini menagih janji PT KDI terkait pembayaran royalti yang diduga tak kunjung dibayarkan,” kata Jefri.
Jefri meminta agar Kepolisian Daerah (Polda) Sultra dan Kepolisian Resor (Polres) Konut untuk segera menghentikan segala bentuk aktivitas pertambangan PT KDI dan Jetty PT AKP hingga adanya penyelesaian konflik tersebut.
“Saya meminta agar Polda Sultra dan Polres Konut untuk segera menyelesaikan konflik yang terjadi di Jetty PT AKP Site Lameruru,” tegasnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Jeje itu juga mendesak agar Syahbandar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Molawe untuk tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB) tongkang milik PT KDI yang sementara sandar di Jetty PT AKP sebelum penyelesaian konflik antara masyarakat lingkar tambang dan PT KDI.
“Kami meminta agar UPP Kelas I Molawe tidak menerbitkan SPB tongkang milik PT KDI yang sementara sandar di Jetty PT AKP hingga betul-betul masalah ini di selesaikan,” tandasnya. (*)