KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Ratusan warga yang mengatasnamakan diri Solidaritas Masyarakat Petani Desa Tawamelewe-Kasaeda berunjuk rasa di Kantor Bupati Konawe, Senin (3/2/2025).
Unjuk rasa itu terkait dugaan perampasan lahan milik warga yang telah berlangsung sejak Tahun 2023 lalu.
Dalam pernyataan sikapnya, Solidaritas Masyarakat Petani Desa Tawamelewe-Kasaeda meminta Pemerintah Kabupaten Konawe dan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah untuk menghentikan narasi “Sengketa” pada persoalan tersebut.
“Dan menggunakan Narasi “PERAMPASAN HAK WARGA NEGARA” karena kenyataan yang ada di depan mata kita semua adalah sebuah penjajahan hak asasi manusia pada areal persawahan yang memiliki sertifikat dan PBB,” tulisnya.
Solidaritas Masyarakat Petani Desa Tawamelewe-Kasaeda juga mendesak Pemerintah Kabupaten Konawe dan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah untuk secara tegas dan segera mengeluarkan para perampas lahan dalam waktu 1 x 24 jam setelah aksi unjuk rasa ini.
Serta segera melaksanakan pemasangan garis polisi dan patok dari ATR/BPN Kabupaten Konawe pada hari ini juga.
Massa aksi mengancam, jika permintaan tersebut tidak diindahkan, masyarakat pemilik sertifikat bakal turun langsung mengambil kembali lahan yang dirampas.
“Mengingat hak milik masyarakat yang sudah dirampas telah di atur oleh Negara melalui berbagai peraturan perundang undangan yang sudah dipenuhi oleh masyarakat, dan yang paling utama adalah masyarakat pemilik hak butuh makan bagi keluarganya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Solidaritas Masyarakat Petani Desa Tawamelewe-Kasaeda juga meminta Pemerintah dan Forkopimda tidak lagi membuka ruang diskusi antara pemilik hak yang sah dan resmi dengan para perampas.
Selain ruang hukum melalui Pengadilan Negeri Unaaha apa bila ada pihak lain yang merasa memiliki hak atas lahan dimaksud.
Kemudian meminta pemerintah dan Forkopimda menghentikan segala bentuk Premanisme di lahan persawahan Tawamelewe, serta untuk memberikan rasa aman, nyaman kepada semua warga negara yang hidup di NKRI khususnya masyarakat Desa Tawamelewe dan Kasaeda.
Hingga berita ini terbit, massa Solidaritas Masyarakat Petani Desa Tawamelewe-Kasaeda masih melakukan diskusi dengan Sekretaris Daerah, Dr Ferdinand diruang kerjanya. (*)