KLIKSULTRA.ID, KONAWE – Viral video seorang wanita di Desa Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe berinisial ES diduga ditampar oleh kepala desa setempat berinisial JS.
Video berdurasi 21 detik itu diunggah akun Facebook pribadi ES, Kamis (1/6/2023).
Tampak video itu telah dibagikan sebanyak 382 kali oleh netizen saat berita ini terbit.
Dalam video itu terlihat sejumlah pria lainnya yang sedang duduk.
Terdengar suara JS dalam video tersebut menjelaskan perihal status hubungan ES dan mantan suaminya AP.
“Podea Ipo leesu (Dengarkan dulu), Secara hukum agama dia sudah ceraikan kau, podae ito,” ujar JS dalam video itu.
Kemudian ES coba menanggapi perkataan JS.
“Ma itu mi ini kita lagi memperbaiki ini,” timpa ES.
Belum selesai berbicara, JS seketika memotong dan berkata dengan nada tinggi.
“Mbakoi pera au moseka? (Kenapa kau kejam?),” ujar JS.
“Kalau memang kita mau anu kita tanggung jawab,” balas ES pun dengan nada tinggi.
Tak terima perkataan ES, JS terlihat bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri ES.
Diakhir video, ES terdengar berteriak sambil meronta.
Saat dikonfirmasi, ES menjelaskan, kronologi awal kejadian ini bermula dari hubungan dengan suaminya yang berinisial AP.
“Saya ada masalah rumah tangga belum lama cerai sama mantan suami ku, itupun kita cerai niatnya bukan mau cerai betulan hanya formalitas saja karena suami ku habis salah bicara kasi jatuh talak,” kata ES melalui pesan whatsapp, Jumat (2/6/2023).
Atas persoalan itu, saudara ES memberitahu jika keduanya telah resmi bercerai secara agama dan harus cerai dulu agar bisa kembali menikah.
ES dan AP kemudian mengurus cerai namun masih tinggal bersama dalam satu rumah.
Mengetahui hal itu, saudara ES melaporkan ke JS selaku kepala desa setempat.
Rabu (31/5/2023) sekira pukul 19:39 WITA. ES didatangi oleh JS beserta aparatnya untuk membahas hal ini.
“Terus tanpa ada pembicaraan sebelumnya sama saya atau mantan suami ku, tiba-tiba saya didatangi sama desa dan aparat desa. Saya kira mau dibicrakan baik-baik ternyata mereka maunya jangan dia (AP) tinggal disini. Ini pak desa saya berusaha mau jelaskan malah dia ngegas dia tampeleng saya,” tambahnya.
Setelah melakukan penamparan, lanjut ES, JS melontarkan kata-kata dan menuding jika perbuatan ES dan AP merusak kampung.
Bahkan, ES hingga dicap bukan lagi warga Desa Wawolemo dan bukan lagi keluarga.
ES menuturkan, hubungannya dengan JS merupakan keluarga dekat yakni sepupu sekali.
ES berharap itikad baik dari JS untuk meminta maaf kepada dirinya.
“Saya cuma mau minta saja itikad baiknya setidaknya ada rasa bersalahnya mau minta maaf, makanya saya tidak laporkan karena saaya fikir masih keluarga apa lagi barusan dia menjabat sebagai kepala desa,” pungkasnya. (*)
Baca Berita Lainnya di Google News